Kamis, 29 Juli 2010

Kekayaan, Kesuksesan, dan Cinta

Pada suatu hari ada seorang ibu yang baru pulang dari pasar melihat ada 3 orang berjanggut di halaman rumahnya. Ketiga pria itu terlihat letih dan lapar. Ibu itu mengajak mereka masuk untuk makan, tapi mereka bertanya, "apakah suamimu sudah pulang ?"


"Belum" jawab ibu itu.


"Kalau begitu kami tidak bisa masuk".


Ketika suaminya pulang. Ibu itu menceritakan tentang ketiga orang tersebut, dan suaminya menyuruhnya mengajak ketiga orang itu untuk masuk. Ketika ia menyuruh mereka masuk, salah seorang berjanggut itu berkata, "Yang itu bernama kekayaan, yang itu kesuksesan dan saya cinta. Kalian harus memilih salah satu dari kami untuk masuk ke dalam rumahmu, kami tidak bisa masuk bersama-sama"


Ibu itu masuk ke dalam dan menceritakan apa yang dikatakan orang itu, suaminya berkata, "suruh kekayaan masuk, saya ingin rumah ini penuh dengan kekayaan"


Tapi ibu itu berkata, "lebih baik kesuksesan, biar semua pekerjaan kita selalu penuh dengan kesuksesan,"


Anak-anak mereka berkata, "lebih baik cinta, biar rumah ini selalu penuh dengan cinta,"


Akhirnya semua setuju untuk mengajak cinta masuk, ibu itu kembali ke depan dan berkata, "yang bernama cinta silakan masuk,"


Ketika orang yang bernama cinta berjalan masuk, kedua orang yang lain mengikutinya.


Si Ibu heran dan berkata, "kami hanya mengundang cinta, kenapa kalian ikut ?"


Orang itu berkata, "Kalau ibu memilih kekayaan atau kesuksesan, kami hanya bisa berjalan sendiri-sendiri. Tapi karena ibu memilih CINTA, kami berdua akan selalu mengikutinya kemanapun dia berjalan. Sebenarnya kami berdua ini buta, hanya cinta yang bisa melihat dan menuntun kami kemanapun dan kapanpun juga....".


Begin with LOVE...

Expect Blessing ...

Share Goodness ...

Shine like the sun ...

Inspire everybody ...

Never forget that!

Sabtu, 01 Mei 2010

Untuk Seorang Sahabat

Sekalipun engkau memasuki hidupku secara kebetulan
Dan sepintas melihat apa yang kuperlukan,
engkau sangat perduli terhadapku.
Berbeda dengan orang lain
Mungkin ketika itu engkau lebih
memikirkan orang lain,
Atau itulah satu-satunya kesempatan engkau harus melakukannya.
Aku tahu ada banyak kesempatan seperti sebelumnya,
Tetapi orang lain, mereka tidak melihatnya.
Engkau hanya mengatakan apa yang kuharapkan akan kaukatakan,
Dan engkau membuatku percaya bahwa kau bersungguh-sungguh;
Aku masih ingat, dan yakin bahwa engkau tidak pernah menyesalinya.
Ada saat-saat dimana dorongan sangat berarti,
Dan sepatah kata saja sanggup untuk mengungkapkannya.
Ada orang lain yang memiliki kata-kata,
tapi berbuat seolah-olah tidak memilikinya,
mereka tidak pernah mengatakannya.
Mungkin ada orang lain yang dapat melakukan lebih banyak hal
Untuk menolongku menjalani hidup, sekalipun aku meragukannya.
Yang kuperlukan adalah dukungan, sama seperti dulu.
Mereka membiarkanku berjalan dengan beban tanpa dukungan,
Engkau menolongku memperbarui impian hatiku,
Dan membuatku bersemangat mengejarnya;
Ada banyak orang yang memiliki impian ( meskipun aku meragukannya)
Tetapi, mereka sama sekali tidak melakukannya.


Kamis, 22 April 2010

Minggu, 18 April 2010

Kalimat Bijak Penghilang Stress (ada-ada saja!)

Uang bukan segalanya. Masih ada Mastercard dan Visa.

Kita seharusnya menyukai binatang. Mereka rasanya lezat.

Di belakang setiap pria sukses ada seorang wanita hebat. Di belakang setiap pria yang tidak sukses ada dua wanita.

Cintailah tetangga. Tetapi jangan sampai tertangkap basah.

Orang bijaksana tidak menikah. Setelah menikah mereka menjadi bijak sana dan bijak sini.

Pakaian itu adalah pagar pelindung. Pagar seharusnya melindungi tanpa menghalangi pemandangan yang indah.

Semakin banyak belajar, semakin banyak yang kita tahu. Semakin banyak yang kita tahu, semakin banyak yang kita lupa. Semakin banyak yang kita lupa, semakin sedikit yang kita tahu. Jadi kenapa kita sibuk belajar?

Masa depan tergantung pada impian kamu. Maka pergilah tidur saja sekarang jangan sampai terlambat!

Kisah Sebuah Jam

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?” “Haaaaaaaaaaaa? 31 juta seratus empat ribu kali aku harus berdetak????” kata jam terperanjat, “Mana mungkin saya sanggup! Saya ga akan mungkin bisa untuk melakukan itu!”

“Ya sudah, kalau begitu bagaimana kalau 86,400 kali saja dalam sehari?”

“Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini? Ga , ga, aku ga sanggup!” jawab jam penuh keraguan.

“Ok kalau gitu, bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?”

“Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Masih terlalu banyak.. saya tidak mungkin mampu berdetak 3.600 kali..” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya

Dengan penuh kesabaran tukang jam itu kemudian bicara kepada si jam, “Baiklah, kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”

“Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” “ AKu pasti bisa untuk berdetak satu kali setiap detik “ kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.

Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31.104.000 kali dalam setahun, Yang juga berarti dia berdetak 86.400 kali dalam sehari yang sama juga dengan 3.600 kali dalam satu jam.

Ada kalanya kita selalu ragu-ragu dengan segala tujuan / tugas / pekerjaan yang terlihat sangat besar. Kita lebih dulu menggangapnya sebagai sesuatu yang sangat berat dan tidak mungkin dapat kita lakukan. Namun sebenarnya apabila kita mau mencobanya dengan tidak mengeluh dan dilakukan dengan konsisten secara terus menerus, maka hal yang semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan, kita mampu melakukannya.

Doa Seorang Bocah

Ada seorang bocah yang sangat ingin melanjutkan sekolah, tetapi orang tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolahnya. Lagipula ibunya sedang sakit dan membutuhkan biaya untuk membeli obat. Akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada Tuhan :

Kepada Yth
Tuhan
di Surga

Tuhan yang baik, saya mau melanjutkan sekolah, tapi orang tua saya tidak punya uang. Ibu saya juga sedang sakit, mau beli obat. Tuhan saya butuh uang Rp 20.000 untuk beli obat ibu, Rp 20.000 untuk membayar uang sekolah, Rp 10.000 untuk membayar uang seragam, dan uang buku Rp 10.000. Jadi semuanya Rp 60.000

Terima kasih Tuhan, saya tunggu kiriman uangnya.

Dari: Rio

Rio pun pergi ke kantor pos untuk mengirim suratnya.

Membaca tujuan surat tersebut, petugas kantor pos merasa iba melihat Rio, sehingga tidak tega untuk mengembalikan suratnya. Bingung mau dikemanakan surat itu, akhirnya petugas pos itu menyerahkannya ke kantor polisi terdekat.

Membaca isi surat itu, Komandan polisi merasa iba dan tergerak hatinya untuk menceritakan hal tersebut kepada anak buahnya. Walhasil, para polisi pun mengumpulkan dana untuk diberikan ke Rio, tetapi dana yang terkumpul Hanya Rp 55.000,-

Sang Komandan pun memasukan uang yang terkumpul ke dalam amplop, menuliskan keterangan: ‘Dari Tuhan di Surga’ dan menyerahkan ke anak buahnya untuk dikembalikan ke Rio.
Menerima uang tersebut, Rio merasa sangat senang karena permintaannya terkabul, walaupun yang diterima hanya Rp 55.000,-. Rio pun bergegas mengambil kertas dan pensil, dan mulai menulis surat lagi.

TUHAN LAIN KALI KALO MAU KIRIM UANG, JANGAN LEWAT POLISI, KARENA KALO LEWAT POLISI DI POTONG RP 5.000,-

Polisi: GUBRAKKKK…

Sabtu, 17 April 2010

Bagaimana Memeluk Seekor Landak

Yulia menunggu dengan antusias. Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan. Diliriknya jalan raya depan rumah. Belum ada. Yulia masuk lagi. Keluar lagi. Belum ada. Masuk lagi. Keluar lagi. Begitu terus selama hampir satu jam. Suara si Mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan, tidak dia gubris.

Pukul 18.30 Tinnn… Tiiiinnnnn.. .!! Yulia kecil melompat girang! Mama pulang! Papa pulang! Dilihatnya dua orang yang sangat dia cintai itu masuk ke rumah. Yang satu langsung menuju ke kamar mandi. Yang satu mengempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala. Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga.

Bagi si kecil Yulia juga, yang tentunya belum mengerti banyak. Di otaknya yang kecil, Yulia cuma tahu, ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang Mama dan Papa pulang. “Mama, mama…. Mama, mama….” Yulia menggerak-gerakkan tangan. “Mama….” Mama diam saja. Dengan cemas Yulia bertanya, “Mama sakit ya? Mana yang sakit? Mam, mana yang sakit?”

Mama tidak menjawab. Hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata. Yulia makin gencar bertanya, “Mama, mama… mana yang sakit? Yulia ambilin obat ya? Ya? Ya?” Tiba-tiba…. “Yulia!! Kepala mama lagi pusing! Kamu jangan berisik!” Mama membentak dengan suara tinggi.

Kaget…!! Yulia mundur perlahan. Matanya menyipit. Kaki kecilnya gemetar. Bingung. Yulia salah apa? Yulia sayang Mama… Yulia salah apa? Takut-takut, Yulia menyingkir ke sudut ruangan. Mengamati Mama dari jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya. Otak kecil Yulia terus bertanya-tanya: Mama, Yulia salah apa? Mama tidak suka dekat-dekat Yulia? Yulia mengganggu Mama? Yulia tidak boleh sayang Mama, ya? Berbagai peristiwa sejenis terjadi. Dan otak kecil Yulia merekam semuanya. Maka tahun-tahun berlalu. Yulia tidak lagi kecil. Yulia bertambah tinggi. Yulia remaja. Yulia mulai beranjak menuju dewasa.

Tin.. Tiiinnn… ! Mama pulang. Papa pulang. Yulia menurunkan kaki dari meja. Mematikan TV. Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya, dan mengunci pintu. Menghilang dari pandangan. “Yulia mana?” “Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya.”

Malam itu mereka kembali hanya makan berdua. Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka: Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama denganku? Apa salahku? Apa dosaku? Ah, anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua! Tidak seperti jaman dulu.

Di atas, Yulia mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam. Dari jauh. Dari tempat di mana ia tidak akan terluka. “Mama, Papa, katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak?”

Segelas Besar Susu

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya.. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah.

Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?”

Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”.. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan,” kata wanita itu menambahkan.

Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :” Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda.” Sekian belas tahun kemudian, wanita muda

tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Paradokter dikota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kotabesar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu.

Mulai hari itu, ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan.. . Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi…

“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..” tertanda, DR Howard Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”

Dimana Letak Kebahagiaan?

Menurut kamu dimana letak kebahagiaan itu?

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan. Ketika mereka berjalan, lewatlah sebuah motor didepan mereka, kemudian berkatalah petani itu pada istrinya “Lihatlah Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai rumah, tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai ke rumah”.
Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka, pengendara motor itu berkata kepada istrinya “Lihat Bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu, mereka tidak perlu kehujanan seperti kita”.
Di depan mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah mobil sedan mercy lewat dihadapan mereka “Lihatlah Bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil bagus itu, mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok”.
Pengendara mobil mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan , pria kaya itu berkata dalam hatinya “Betapa bahagianya suami istri itu, mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing-masing”.
Kebahagiaan tak akan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan orang lain. Bersyukurlah atas hidupmu sehingga kamu tahu dimana kebahagiaan itu berada.
Yuk, mengucap syukur selalu :-)

Kebijaksanaan Tukang Gali Tambang

Ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja dalam tambang. Karena tambang itu kaya akan mineral alam, maka sudah beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi, bisa dibayangkan bahwa semakin digali, tambang tersebut semakin dalam. Hari itu mereka berada didasar terdalam dari tambang itu.
Secara tiba-tiba semua arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hiruk pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama atau menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.
Setelah capai bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja angkat bicara. Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk pikuk mencari jalan keluar. “Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus melalui pintu tambang ini”.
Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin peka akan hembusan angin yang masuk melalui pintu tambang. Dengan mengikuti arah angin itu, mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam gelap gulita itu.
Bila batin anda sedang gundah dan kacau, anda tak akan pernah melihat jalan keluar yang tepat.
Yang anda butuhkan adalah menenangkan diri. Hanya dalam keheningan anda bisa melihat pokok masalah secara tepat, serta secara tepat pula membuat keputusan. Setuju?

Pujian

-->
Pujian adalah bunyi yang paling indah dari segala jenis bunyian...
Ada dua gadis bekerja pada sebuah perusahaan yang sama. Nona Wang dan Chang. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan karenanya tak dapat sharing atau bertukar pikiran bersama. Walaupun keduanya tidak saling membenci namun mereka bukanlah sahabat karib dan tak saling mengagumi cara kerja serta sifat masing-masing.
Suatu hari, nona Chang meminta teman kerja yang lain, pak Chou, untuk menegur nona Wang agar ia memperbaiki serta mengontrol dorongan emosinya. Sebab kalau tidak demikian, tak akan ada orang yang mau berteman dengannya. Demikian alasan nona Chang. Pak Chou menyetujui parmintaan nona Chang itu.
Setelah beberapa hari, nona Chang berpapasan dengan nona Wang. Nona Wang dengan penuh sopan menegur nona Chang. Sejak itu nona Chang melihat adanya perubahan besar dalam diri nona Wang yang kelihatannya seakan-akan telah berubah menjadi seorang pribadi baru, seorang pribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang.
Nona Chang lalu bertemu pak Chou untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, serta menanyakan resep yang dipakai pak Chou menasehati nona Wang. Pak Chou menjawab: “Saya hanya berkata kepada nona Wang. Saat ini banyak orang yang memuji dan mengagumimu. Terutama nona Chang secara istimewa mengatakan bahwa engkau sangat lemah lembut, tahu mengontrol emosi, serta disukai banyak orang. Nona Chang tertegun akan kehebatan pak Chou yang telah mengubah pribadi nona Wang itu.
Kita lebih mudah menilai dan mengukum dari pada memuji dan mengagumi. Namun menilai serta mengadili orang lain sering menghantar orang kepada ketidak-puasan. Jadi, menjadi pencipta damai dengan cara memuji dan mengagumi keberadaan orang lain, mengapa tidak ?